Kamis, 16 Desember 2010

Malam - Malam Insomnia


Cahaya di ujung jalan itu terasa semakin menjauh
Aku merangkak terseok-seok,
tanganku meraba-raba muka jalan
yang penuh lobang dan kerikil ini

malam terasa semakin panjang,
sedikit harapan tentang pagi yang akan segera datang,
mulai sirna ...

sepertinya Tuhan telah membunuh matahari,
jadi tak akan ada yang terbit di pagi hari,
bersinar di siang hari,
tenggelam di sore hari,
dan dinanti datang lagi saat malam hari

atau, jangan-jangan mataku mulai buta,
Tuhan membutakan mataku?
ah ... cukup!
jangan memberi durasi lebih pada spekulasi
untuk berpresentasi,
dia terlalu lebai dan suka mendramatisi ...

...
Lelah,
ingin berhenti,
ingin tidur saja,
berharap bila terbangun nanti
tiba-tiba hari sudah jadi pagi,
jadi, tak perlu alami derita ini

Tapi kaki dan tanganku ini loh,
tak mau berhenti
Meski sudah tau penuh luka
sampai tak mampu berdiri,
tetap saja menyeok-nyeokkan tubuhku
untuk selesaikan perjalanan ini

Pagi,
pijar matahari,
kapan datang lagi ?
apa bumi sudah berhenti berotasi ?


Magelang - 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar