Kamis, 16 Desember 2010

Membunuh Amarah


Aku terbakar...
oleh amarah yang tak terarah

Aku ingin mengata-ngatai
ingin menampar
ingin meludah
ingin mengutuk

Ketika malaikat datang meleburkannya
aku ingin sekali kembali marah,,
Lalu, aku hidup penuh sesal karena tak bisa meluapkan amarah
aku menangisi kemarahan terpendamku
sayang, aku memilih untuk tak marah


Semarang - 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar