Rabu, 15 Desember 2010

Mencari Sebentuk Hati Bernama Kamu


Pagi itu aku melihat Via sedang berjalan di jalan setapak depan rumahku, dia membawa lentera karena hari masih agak gelap. Dia mengamati sisi kiri jalan dengan sangat awas. Aku tak bisa menebak kira-kira kemana dia akan pergi, tapi bisa kulihat senyum tipisnya memancarkan harapan yang besar.

Malam harinya aku melihatnya lagi kembali dari arah yang berlawanan dari ketika dia pergi. Sekarang dia mengamati sisi kanan jalan dengan sangat awas, sama awasnya dengan cara dia mengamati sisi kiri jalan tadi pagi. Senyum tipisnya masih memancarkan harapan yang besar. Lentera yang dibawanya juga masih ada.

Setengah mati aku penasaran, sebenarnya apa yang sedang dilakukannya, sebenarnya apa yang sedang dicarinya. Setengah mati ingin kupanggil namanya dan berkata "Via, ngapain sih kamu?"

Belum sempat kata-kata itu meluncur dari mulutku, tiba-tiba Via berpaling kepadaku dan bilang "Aku sedang mencari sebentuk hati bernama kamu."
  

Magelang - 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar